Pengarahan Koordinator Kopwil XI Kalimantan untuk Pimpinan PTS se Kalsel
12 May 2016 | Muhammad Amin | 1.281 kali dilihat
Direktur Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin berkesempatan menghadiri pengarahan Koordinator Kopertis Wilayah XI Prof. Dr. Idiannor Mahyudin kepada Pimpinan Kopertis Wilayah XI khususnya PTS di Kalimantan Selatan. Kegiatan dilaksanakan di Kampus STIMI Jl. Kuripan Banjarmasin pada hari Rabu, 11 Mei 2016. Walaupun kegiatan ini terkesan mendadak, nemun tidak mengurangi animo dan antusiasme para pimpinan PTS di Kalsel untuk mengadirinya.
Pada kegiatan tersebut Prof Idiannor menyampaikan pengarahan dalam rangka pembinaan sebagai bagian dari tanggungjawab beliau selaku Koordinator Kopertis Wilayah XI Kalimantan. Momen ini juga tidak lepas dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan beliau sebelumnya, dimana Prof Idiannor telah bertemu langsung dengan Gubernur Kalsel. Hasil pertemuan dengan Gubernur tersebut yang selanjutnya memacu semangat beliau untuk segera melakukan pertemuan dengan para pimpinan PTS. Beberapa hal yang disampaikan beliau pada pengarahan tersebut adalah :
Pertama, bahwa Gubernur sangat menyambut baik keberadaan PTS di Kalsel. Kalsel dengan 46 PTS. Potensi besar yg dimiliki provinsi ini utk percepatan pembangunan di berbagai bidang. Harus didukung oleh SDM yg berkualitas. Ini adalah momentum yg luar biasa, maka perlu ditindaklanjuti dengan pertemuan khusus (silaturrahim) pimpinan PTS dan Koordinator Kopertis dengan Bapak Gubernur Kalsel.
Kedua, PTS harus senantiasa membangun, menjalin dan menjaga berkomunikasi intensif dengan pemerintah daerah masing masing. Baik kepada Bupati / Wali Kota maupun kepada para wakil rakyat yang ada di DPRD Kota / Kabupaten dan Provinsi. Perlu berkunjung / silaturrahim dengan mereka. Seiring dengan semangat Gubernur untuk mengembangkan dan membangun SDM berkualitas di Provinsi ini.
Ketiga, kita harus selalu berupaya memperbaiki kinerja internal PTS kita. Pimpinan PTS harus bekerja sepenuh hati, jangan setengah hati, karena akan berdampak pada output dan outcomenya. Kita harus bersungguh-sungguh memberikan contoh yang baik. Berikan layanan terbaik, ramah, layanan dengan hati kepada mahasiswa kita dari semua unsur baik dari pimpinan hingga bagian terdepan (front office). PTS kita akan menjadi pilihan, tidak perlu mengeluarkan energi berlebihan untuk promosi.
Keempat, bahwa PTN akan memberlakukan uang kuliah tunggal, dampaknya bahwa biaya kuliah di PTN akan menjadi mahal. Hal ini tentu merupakan suatu peluang bagi PTS, dimana uang kuiah termurah di PTN akan lebih mahal dibanding uang kuliah termahal di PTS.
Kelima, Bahwa PTS kita perlu memiliki kekhususan dalam bidang tertentu. Sehingga terjadi persaingan yang sehat antar PTS, terutama PTS yang memiliki prodi yang sama atau sejenis. Hal ini berkaca pada PT di USA dimana disana masing-masing PT yang sejenis memiliki kekhusussan, sehingga menjadi keunikan dan kekhasan PT tersebut di dunia kerja.
Keenam, Mahasiswa adalah anak kita. Jadikan mereka seperti anak kandung sendiri. Kelihatannya masih ada gap antar dosen dengan dosen, dosen dengan mahasiswa, dan dosen dengan karyawan. Mahasiswa harus diperlakukan seperti anak sendiri. Mahasiwa adalah anak kita. Jangan diajari kekerasan, jangan diajari permusuhan. Jika ditempatkan sebagai anak kita, senakal-nakalnya jika mereka dimarahi, maka tidak akan ada dendam.
Ketujuh, agar PTS membentuk satgas anti kekerasan terhadap anak dan perempuan di tempat masing-masing. Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan kita yang aman dan damai di kampus.
Kedelapan, Pimpinan PTS wajib selelu membuka web dikti, web kopertis, atau FB kopertis. Agar tidak ketinggalan informasi dan untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa.
Kesembilan,seiring dukungan dari Gubernur terhadap peningkatan SDM melalui PTS di Kalsel maka dipersilakan setiap kampus untuk membuat spanduk dan tulisan dukungan gubernur tersebut (bahwa Pemprov Kalsel mendukung peningkatan kualitas SDM melalui PTS). Dilengkapi dengan foto gubernur pada pojok kiri dan koordinator kopertis di pojok kanan serta foto pimpinan PTS dan Yayasan di bagian tengah. Sementara itu Koordinator Kopertis Wil XI pun mempersilakan “menjual†nama dan foto beliau di tiap kampus disertai dengan himbauan positif untuk menarik minatcalon mahasiswa baru. Selama untuk hal yang positif beliau mempersilakan menggunakan foto dan nama beliau.(YUGS2016)