Opini

Menutup Tahun dengan Tafakur, Membuka Esok dengan Doa

31 December 2025 | Intan | 16 kali dilihat


Banjarmasin | OPINI. Pergantian tahun sering kita perlakukan seperti pergantian halaman kalender: cepat, mekanis, dan kadang riuh. Kembang api meletup, hitung mundur menggaung, lalu esoknya kita kembali ke rutinitas yang sama. Padahal, waktu bukan sekadar angka. Ia adalah amanah. Ia adalah saksi. Ia adalah guru yang diam, tetapi teliti mencatat : apa yang kita niatkan, apa yang kita kerjakan, dan apa yang kita lalaikan.

Dalam tuntunan agama, waktu selalu dihadirkan sebagai medan ujian. Al-Qur’an mengingatkan dengan tegas: “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr). Ayat ini bukan sekadar pembuka surah, melainkan cermin yang memaksa kita bercermin: sudahkah satu tahun berlalu ini kita isi dengan iman yang menumbuhkan, amal yang meneduhkan, kebenaran yang menegakkan, dan kesabaran yang mematangkan?

Di negeri ini, tahun 2025 menutup dirinya dengan duka. Banjir bandang dan tanah longsor menyisakan luka di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan di berbagai penjuru negeri. Rumah-rumah runtuh, sawah terendam, jalan terputus, dan air mata tak sempat dihitung. Pada saat seperti ini, pergantian tahun menuntut kita untuk menurunkan volume pesta dan menaikkan kadar empati. Agama mengajarkan, musibah bukan sekadar peristiwa alam; ia adalah panggilan untuk menata ulang relasi kita : dengan Allah, dengan sesama, dan dengan alam.

Al-Qur’an mengingatkan, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155). Ujian itu tidak datang untuk melemahkan, melainkan untuk menyaring. Dari duka, lahir solidaritas; dari kehilangan, tumbuh kesadaran; dari reruntuhan, kita diajak membangun ulang, bukan hanya bangunan, tetapi juga nilai.

Maka, memaknai pergantian tahun semestinya bukan dengan hingar-bingar, melainkan dengan tafakur. Menoleh ke belakang bukan untuk meratapi, tetapi untuk belajar. Menatap ke depan bukan untuk angkuh berjanji, melainkan untuk rendah hati merencanakan. Rasulullah SAW mengajarkan doa yang ringkas namun mendalam: “Ya Allah, berkahilah kami pada waktu pagi kami dan waktu petang kami.” Doa ini adalah pengakuan bahwa waktu, jika tidak diberkahi, waktu yang dilalui akan habis tanpa makna.

Bangsa ini membutuhkan harapan yang berakar pada kesungguhan, dan etos kerja. Optimisme yang lahir dari kepedulian, bukan dari slogan. Kita perlu menautkan iman dengan ikhtiar: menguatkan tata kelola bencana, menjaga alam sebagai titipan, dan merawat persaudaraan sebagai fondasi. Tahun baru adalah kesempatan untuk memperbaiki niat, bahwa setiap langkah kecil bernilai ibadah jika diniatkan lurus dan dikerjakan sungguh-sungguh.

Di ambang memasuki 2026, marilah kita menutup tahun ini dengan munajat sebagai hamba yang belajar berserah tanpa berhenti berusaha.

Ya Allah, Pemilik waktu dan kehidupan,

di hadapan-Mu kami akui keterbatasan kami.

Ampuni kelalaian kami sepanjang 2025,

terimalah amal yang sedikit ini dengan rahmat-Mu yang luas.

Ya Allah, angkatlah derita saudara-saudara kami yang tertimpa musibah,

kuatkan yang kehilangan, sembuhkan yang terluka,

lapangkan rezeki yang menyempit, dan tumbuhkan harapan di hati yang retak.

Ya Allah, saat kami melangkah ke 2026,

anugerahkan kejernihan niat, keteguhan iman, dan kelapangan dada.

Jadikan negeri ini aman, adil, dan saling menguatkan.

Bimbing kami agar waktu yang Engkau titipkan

menjadi jalan menuju kebaikan—di dunia dan di akhirat.

Amin.

Kayutangi | Sebuah Refleksi Penghujung Tahun | yugs2025

Berita Lainnya


Momen 5 Rajab : Dari Ruang Kelas ke Posko Relawan

30 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya

Tak Cuma di Jurnal, Dosen STIKES ISFI Banjarmasin 'Bedah' Rahasia Kendalikan Diabetes Lewat Radio

29 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya

Ketika Rindu Menjadi Jalan Pulang: Sekumpul, 5 Rajab, dan Cinta yang Menggerakkan Umat

29 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya