Pelatihan Bleanded Learning Dosen Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
01 August 2016 | Muhammad Amin | 1.597 kali dilihat
Sebanyak 15 Dosen Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin ( AKFAR ISFI ) mulai Senin (25/072016) hingga Kamis (28/07/2016) menjalani pelatihan E-learning. Kegiatan dihelat di ruang Auditorium Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin. Iwan Hidayat Selaku Konsultan IT AKFAR ISFI menjelaskan, E-learning merupakan pembelajaran jarak jauh (distance learning), yang memanfaatkan teknologi. Mereka menggunakan media jaringan komputer sehingga tak harus secara fisik pergi mengikuti perkuliahan di kelas.
Iwan sapaan akrabnya menjelaskan, E-learning di Akfar ISFI bukan murni. Tapi Blended Learning yakni metode pembelajaran yang menggabungkan tatap muka dengan materi online. ’’Tatap muka untuk memperjelas materi dosen dan sebagai ajang silaturahmi,’’ ujarnya.
Di samping itu, blended learning ini untuk tetap menjaga hak cipta materi kuliah dari dosen tersebut. Waktunya biasanya disepakati antara dosen dan mahasiswa yang bersangkutan.
Iwan berharap dengan Akfar ISFI menerapkan secara merata blended learning akan dapat meningkatkan kualitas perkuliahan yang diberikan dosen ke mahasiswa. ’’Jika masih ragu, bisa diskusi dengan dosennya di dunia maya,’’ ujar belaiu sarannya.
Selain itu, mahasiswa bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih banyak dari dosennya. Sebab, biasanya secara konvensional, pemberian materi dosen terbatas. Dari tujuh misalnya, yang bisa diberikan hanya tiga materi. ’’Beda kalau memakai blended learning, ketujuh materinya bisa diberikan semua,’’ paparnya.
Pelatihan pada hari pertama cukup seru karena besarnya tingkat keingintahuan dari para dosen tersebut dan adanya kewajiban yang dikeluarkan Direktur Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin untuk setiap dosen pengajar wajib menggunakan Bleanded Learning ini. Peserta berdialog secara aktif dengan Moh Iqbal Assyauqi, M.Pd yang menjadi salah satu pemateri yang juga pada saat ini selaku dosen pengajar di IAIN Antasari Banjarmasin. Ia menyampaikan kebijakan sebuah perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dosen dan penting proses blended learning dalam peningkatan peringkat webometric.
[gallery columns="2" ids="1571,1572"]Pada kesempatan lain Yugo Susanto selaku Direktur Akfar ISFI Banjarmasin mengungkapkan untuk mencapai visi dan misi Akfar ISFI, perlu peningkatan pendidikan mulai pembentukkan karakter “people smartâ€Â, pengelolaan program, proses pembelajaran, penelitian dan karya tulis ilmiah, pengabdian masyarakat, dan suasana akademik. ’’Suasana akademik yang kondusif akan melahirkan banyak prestasi,’’ ujarnya.
Yugo Susanto juga mempunyai harapan kedepan hal ini merupakn cikal bakal pembentukan people smart yang merupkan embrio awal untuk menuju kampus kesehatan yang terdepan dalam penggunaan dan pemamfaatan TIK di Kopertis Wilayah XI, tutupnya pada pertemuan terpisah.