iradio sehati

Bisakah Nyeri Haid diatasi dengan Bahan Alam Alami?

15 November 2022 | Eka Kumalasari | 253 kali dilihat


Siaran Sehati (Sehat Bersama IRadio) kali ini dinarasumberi oleh apt. Eka Kumalasari, M.Farm. Siaran ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat STIKES ISFI Banjarmasin bekerjasama dengan IRadio. Di studio IRadio pada hari Rabu, 19 Oktober 2022 mengangkat tema Atasi Nyeri Haid Dengan Bahan Alam Alami mengudara dengan frekuensi 90.1 FM pada pukul 09.00 WITA.

“Saat masuk masa haid semua akan menjadi serba salah dan selalu laki-laki menjadi korbannya disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi pada perempuan saat awal mula menstruasi”, tutur apoteker Eka mengawali pembincangan.

Berbagi gejala dirasakan oleh perempuan yang mengalami nyeri  menstruasi antara lain: pertama, nyeri berdenyut (kram) di perut bagian bawah. Kedua, nyeri sering dialami mulai 1-3 hari menjelang haid dan memuncak 24 jam saat awal haid, nyeri mereda ketika 2-3 hari setelah haid. Ketiga, nyeri ini menjalar ke punggung bawah, paha, dan anus.

Berbagi cara digunakan oleh kebanyakan masyarakat untuk mengatasi nyeri haid tersebut. Selain menggunakan obat sintesis (Ibuprofen dan Asam Mefenamat), penggunaan bahan alam pun bisa mengatasi nyeri ketika haid. 

“Biasanya diatasi secara mandiri dengan meletakkan kompres air hangat di perut, mandi air hangat, atau mengkonsumsi obat nyeri”, ucap narasumber saat ditanyakan mengenai cara mengatasi nyeri haid.

Kita ketahui bahwa obat terdiri dari obat sintesis dan obat bahan alam. Obat bahan alami juga bisa digunakan dalam mengatasi nyeri haid. 

Apakah ada obat yang dapat mengobatai nyeri haid yang lebih aman? Apakah bahan alami bisa digunakan untuk mengobati nyeri haid? Apa saja bahan-bahan alam alami tersebut?

Temukan jawabannya dengan menonton siaran ulang lebih lengkapnya di link https://s.id/Iradionyerihaid 

Berita Lainnya


Pelantikan dan rapat kerja DPM, BEM, UKM, HMPS STIKES ISFI Banjarmasin

30 April 2024 | Eka Kumalasari

Baca Selengkapnya

Kuliah tamu Analisis kehalalan pada produk makanan menggunakan sepktrofotometri dan HPLC

26 April 2024 | Eka Kumalasari

Baca Selengkapnya

Mentoring penulisan artikel

25 April 2024 | Abdul Mahmud Yummasik

Baca Selengkapnya