Workshop Pembuatan Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian
07 May 2017 | Muhammad Amin | 959 kali dilihat
Workshop Pembuatan Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi Dosen PTS Kalimantan Selatan dan Tengah diLingkungan Kopertis Wilayah XI  ini menjelaskan kebijakan dan mekanisme pengelolaan riset dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi yang dananya berasal dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan. Yang diselenggarakan pada hari Kamis 04 Mei 2017 yang bertempat di Fave Hotel Banjarbaru. Akademi Farmasi ISFI diwakili oleh Rakhmadhan Niah, M. Farm., Apt, Novia Ariani, M. Farm., Apt, M. M Alfiannor, M. Farm., Apt
Pendanaan riset dan pengabdian kepada masyarakat berasal dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang dikelola oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), yang disampaikan dalam 2 sesi oleh Ibu Indah Susilowati dari Universitas Diponegoro dan Bapak Untung Santoso dari Universitas Muhamadiyah MalangHal ini berguna sebagai sarana dan prasarana dosen untuk mengembangkan ilmunya dalam penelitian dan pengabdian yang diharapkan dapat diterapkan ke masyarakat.
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pengelolaan program-program yang dikeluarkan oleh Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan agar dapat dipertanggungjawabkan secara lebih baik tanpa mengurangi kreativitas para pengusul dan pengelola penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Perguruan Tinggi, khususnya Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin.
Direktur Jenderal Penguat Riset dan Pengembangan mengatakan diharapkan sejalan dengan Tujuan Renstra Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 20152019 Nomor 3 dapat berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya saing bangsa, Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan yakin bahwa hal tersebut dapat dicapai melalui Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam merekonstruksi sistem ekonomi, sosial, budaya dan politik, pendidikan tinggi harus terus berupaya menciptakan terobosan baru untuk menunjang pembangunan nasional secara menyeluruh dan karenanya penelitian perlu diarahkan pada inovasi dan tanggapan cepat terhadap kebutuhan masyarakat,
Sehingga diharapkan dosen dapat mengemas program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara simultan dan berkesinambungan sesuai dengan perkembangan iptek-sosbud dan kebutuhan pembangunan.
DRPM diharapkan mampu menjawab tantangan ini melalui sejumlah skema penelitian bagi dosen perguruan tinggi.  Ke depan tema-tema dalam skema riset dan pengabdian kepada masyarakat dalam Panduan ini harus berbasis kepada RIRN (Rencana Induk Riset Nasional) yang merupakan arah kebijakan riset pada tingkat nasional dan menjadi prioritas dalam program pemerintah. Di sisi lain, akan terus didorong agar semua riset yang didanai oleh DRPM dapat dipetakan status teknologinya melalui tingkat kesiapan teknologi (TKT) atau technology readiness level (TRL) dalam mendorong hilirisasi dan komersialisasi hasil riset sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong perekonomian bangsa. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan mutu dan kuantitas publikasi akademisi. Dukungan pendanaan untuk penelitian dinyatakan secara tegas dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 89 bahwa perguruan tinggi mendapatkan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dimana paling sedikit 30% dialokasikan untuk kegiatan penelitian. Sejalan dengan adanya dukungan pendanaan yang semakin baik dari pemerintah, perguruan tinggi harus mengelola agenda penelitiannya dengan lebih profesional, di antaranya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Pada kesempatan ini dosen-dosen akademi farmasi ISFI banyak mendapat masukkan tentang riset oleh bu Indah Susilowati dan tentang Pengabdian Masyarakat oleh bapak Untung Santoso. Dalam kesempatan ini banyak dibahas apa saja yang tidak tercantum dalam Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, terutama terkait jenis-jenis penelitian yang disesuaikan dengan jabatan fungsional juga TPM. Selain itu, juga dibahas, terkait TKT, TRL dan SBK (Sub Keluaran/Output penelitian) sehingga dosen banyak mendapatkan pengetahuan-pengetahuan diluar yang tercantum di Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat