Workshop Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkotika
02 November 2016 | Muhammad Amin | 1.585 kali dilihat
Sebagai upaya tindaklanjut program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), pada hari Senin, 31 Oktober 2016 dilaksanakan pelatihan dengan tema†Workshop bagi penggiat Anti Narkoba di lingkungan Institusi Pendidikanâ€Â. Bertempat di Aula Saraba Sanggam Kantor Gubernur Kalimantan Selatan. Workshop yang di selenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan, dengan mengundang 20 Perguruan tinggi Negeri dan Swasta. Salah satunya adalah Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin yang turut aktif dalam kegiatan tersebut.
Workshop dimulai sekitar pukul 09.00 WITA. Workshop ini dipimpin oleh moderator Bapak H. Ipansyah, SE., M.M., selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M). Workshop dibuka oleh ketua BNNP Kalimantan Selatan yaitu Bapak Arnowo, SH. M.Si.. Pada kesempatan tersebut Arnowo mengatakan bahwa musuh utama negara ini ada tiga macam, yakni Korupsi, Teroris dan Narkoba. Pada moment tersebut juga disosialisasikan terpiillihnya Ketua Umum Aliansi Relawan Tim Pemberantasan Narkoba (ARTIPENA) yaitu Bapak Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc.
Narasumber pertama ketua ARTIPENA, Bapak Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc selaku Rektor Universitas Lambung Mangkurat. Dalam penyampaian materi Beliau menekankan bahwa penting kerjasama BNN dengan lembaga pendidikan agar pengedaran Narkoba dapat diminimalisir. Karena Negara akan dihadapkan dalam kondisi berkomposisi Usia Produktif, yang artinya produktivitas dan penghasilan Negara akan bertambah, yang syaratnya harus bebas Narkoba. Apabila di Usia Produktif tercandu Narkoba bisa dipastikan Negara tersebut akan mengalami yang namanya kehancuran demografi. Narasumber kedua adalah Bapak Arnowo, SH., M.Si selaku ketua BNNP Kalimantan Selatan dimana beliau menyampaikan materi tentang Pecandu adalah Korban, sehingga perlunya suatu Rehabilitasi bagi korban di Puskesmas dan Rumah Sakit yang telah ditunjuk. Sehingga untuk menyambut ulang tahun Indonesia yang ke-100 maka perlu menyiapkan Generasi Emas pada Tahun 2045. Pecandu Narkoba jangan dikucilkan dan bukan sebuah aib, melainkan orang yang lagi sakit maka perlu pendekatan dan rehabilitasi untuk pecandu narkoba tutur ketua BNNP Kalimantan Selatan tersebut. Mochammad Maulidie Alfiannor Saputera, M.Farm., Apt selaku perwakilan Dosen dari Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin dengan seksama dan aktif dalam Workshop tersebut. (ALF,2016)