Ujian Kompre Praktek Kerja Lapangan Apotek
19 October 2016 | Muhammad Amin | 3.752 kali dilihat
Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan mahasiswa Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin telah dilakukan di Apotek Kimia Farma di wilayah Kalsel dan Kalteng dan berbagai Puskesmas di Kota Banjarmasin. Kegiatan PKL masing-masing berlangsung kurang lebih 1 bulan. Masih ada satu kegiatan PKL lagi yang belum dilaksanakan, yakni PKL di Rumah Sakit. Kegiatan PKL merupakan kegiatan pembelajaran di lapangan. Dengan PKL ini mahasiswa akan mengalami langsung suasana kerja di lapangan. Diharapkan mereka mendapatkan banyak manfaat dan pelajaran yang berharga yang tidak didapatkan di bangku kuliah.
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, sebagai salah satu perguruan tinggi yang bergerak pada bidang vokasi, khususnya di bidang farmasi menyadari bahwa relevansi antara kebutuhan dunia kerja dengan kompetensi dan pengalaman belajar di bangku kuliah mutlak diperlukan. Oleh karena itu melalui PKL ini para dosen dan pembimbing praktik terjun langsung ke lapangan, melakukan visitasi dan menyerap aspirasi stakeholder tentang kompetensi mahasiswa yang magang. Banyak masukan terhadap kampus bercermin dari kinerja mereka di lapangan. Tentunya ini sangat bermanfaat untuk koreksi dan meningkatkan relevansi antara pembelajaran dan tuntutan kompetensi dunia kerja.
[gallery ids="2367,2368,2370"]Salah satu upaya yang juga dilakukan untuk menilai kesiapan menghadapi dunia kerja dan mengukur pencapaian praktik kerja lapangan adalah dengan ujian komprehensif. Pada kesempatan hari ini, Senin, 17 Oktober 2016 Direktur Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin melakukan Ujian Komprehensif PKL pada 9 orang mahasiswa. Ujian ini berlangsung dalam waktu 45 menit sampai satu jam. Dengan metode tanyajawab, direktur memberikan pertanyaan terkait PKL yang sudah dilakukan. Focus utama adalah bagaimana mahasiswa dapat membandingkan standar pelayanan yang dipersyaratkan dengan kenyataan di lapangan. Terungkap bahwa pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan masih belum sepenuhnya memenuhi standar pelayanan seperti yang dipersyaratkan dalam Permenkes 35 tahun 2014. Melalui ujian kompre ini direktur dapat mengukur dan mengevaluasi secara langsung kesiapan dan hasil PKL yang telah dilakukan. Memang masih perlu banyak pembenahan. Justru disinilah tantangan sekaligus peluang dalam upaya memajukan pendidikan dan mempersiapkan SDM Farmasi yang handal di Kalimantan Selatan. (YUGS2016)