Rapat Kerja Perguruan Tinggi dengan BNNP KALSEL
18 March 2016 | Muhammad Amin | 1.174 kali dilihat
RAPAT KERJA PT DENGAN BNNP KALSEL DALAM RANGKA SINERGI PERGURUAN TINGGI DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI KALIMANTAN SELATAN.
Direktur Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt bersama staf Kemahasiswaan mengikuti Rapat Kerja Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Maret 2016 di aula Saraba Sanggam Komplek Kantor Gubernur Kalsel Jl. Jend. Sudirman Banjarmasin. Acara dipimpina langsung oleh Kepala Badan Narkotika Provinsi Kalsel Bapak Arnowo, SH., M.Si, didampingi Kabid P2M Bapak Ipansyah, SE., MM beserta jajaran BNNP Kalsel.
Pada kesempatan tersebut Direktur Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin bersama para undangan mendapatkan presentasi dari pihak BNNP Kalsel. Terungkap melalui pemaparan Kabid P2M bahwa Provinsi Kalsel saat ini berada pada peringkat ke 5 secara nasional dalam hal peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Hal ini tentunya cukup memprihatinkan. Beliau menambahkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir BNNP bersama kepolisian dan pihak terkait sedang gencar-gencarnya melakukan operasi penindakan. Memang untuk periode tahun ini operasi penindakan akan lebih aktif dilakukan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala BNNP Kalsel.
Kepala BNNP Kalsel selanjutnya mengajak segenap civitas akademika kalangan kampus termasuk tentunya Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin untuk bersinergi dalam upaya P4GN ini. Target yang dicanangkan tidak main-main. Bahwa BNN pusat menargetkan tidak boleh ada kenaikan prevalensi pengguna narkoba dari angka 2,2%. Dan target penurunan tiap tahun minimal 0,05%. Pada kesempatan tersebut kepala BNNP Kalsel juga mengungkapan kerisauannya mengingat minimnya suport dana dari instansi terkait terutama dalam hal rehabilitasi.
Rapat kerja dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Pada kesempatan tersebut Direktur Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin sempat memberikan masukan terkait upaya P4GN tersebut. Diantaranya agar pihak BNN tidak lagi mengungkap nilai komersial hasil penangkapan barang bukti atau nilai jasa/upah kurir pelaku peredaran gelap narkotika, karena hal tersebut justru menginspirasi dan memotivasi masyarakat awam. Apalagi ditengah himpitan ekonomi hal ini tentu sangat menggiurkan. Sebagai extra ordinary crime lenjut direktur Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin maka penyalahgunaan Narkoba harus dilawan dengan cara-cara yang luar biasa, cara yang cerdas, terstruktur dan massif, tidak bisa dengan cara biasa. Segala lini harus terlibat.
Dipenghujung acara disimpulkan bahwa kita harus bersinergi menyelamatkan generasi muda kita dari kerusakan fisik, mental dan moral akibat penyalahgunaan narkoba. Mereka yang terjerumus harus diselamatkan. Karena mereka sudah kehilangan masa lalu, kehilangan masa kini, namun jangan sampai kehilangan masa depan. Oleh karena itu BNNP Kalsel akan mengoptimalkan kerjasama dengan perguruan tinggi termasuk dengan Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin. Disepakati akan dibentuk semacam gugus gugus tugas BNNP di tiap kampus untuk memudahkan dalam upaya P4GN.
Demikian laporan hasil kegiatan yang dihadiri Direktur Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin.
(yugs 2016)