AKFAR ISFI NEWS - Rabu tgl 4 September 2019, Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin yang diwakili oleh 2 orang dosenya itu Ibu Amaliyah Wahyuni, S.Si.,MM.,Apt beserta Ibu Noor Aisyah, M.Pharm.Sci.,Apt melakukan pengabdian kepada masyarakat, dimana pengabdian ini bekerjasama dengani-radio Banjarmasin. Bentuk kerjasama ini dilakukan rutin setiap bulan di hari rabu dalam bentuks iaran radio dengan menagmbil topic seputar farmasi dan kesehatan.
Siaran radio kali ini mengambil tema tentang : “Pemilihan Pangan Sehatâ€Â. Pangan sehat adalah pangan yang aman, bermutu, dan bergizi seimbang. Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari cemaran/bahan yang tidak diinginkan dalam pangan, residu/sisa bahan pangan yang berasal dari pengolahan pangan, BTP yang tidak sesuai aturan, dan Bahan Berbahaya yang dilarang digunakan dalam pangan. Pangan yang bermutu adalah pangan yang memenuhi standar atau persyaratan kesehatan yang berlaku sehingga layak untuk dikonsumsi. Pangan yang bergizi adalah pangan yang sesuai dengan persyaratan gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh dan aktifitas.
Pangan selain kaya dengan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, masih sering ditemukan bahan yang tidak diharapkan ada dalam pangan dan dapat membahayakan kesehatan manusia, diantaranya adalah cemaran biologi. Cemaran biologi merupakan cemaran yang berasal dari mikroorganisme seperti bakteri, kapang/khamir, parasit dan virus. Cemaran ini dapat tumbuh dan berkembang di dalam bahan pangan sehingga dapat menyebabkan infeksi dan keracunan pada manusia, contohnya bakteri E.Coli pada daging burger setengah matang. Cemaran kimia adalah semua jenis bahan kimia yang mencemari pangan serta memiliki potensi merugikan kesehatan Tercemarnya pangan oleh bahan kimia sering terjadi karena kelalaian seperti penyimpanan bahan pangan yang tidak baik sehingga terpapar logam berat dari knalpot kendaraan, atau bahan pangan yang ditanam di lingkungan yang tercemar sisa limbah pabrik. Udara yang tercemar industri pembuat baterai, pigmen, pelapisan logam dan plastic seperti Kadmium.
Selain cemaran ada juga residu, residu adalah sisa bahan yang berasal dari proses penanganan pangan. Residu yang merugikan dan sering terdapat dalam pangan diantaranya adalah residu pestisida. Residu pestisida berasal dari penggunaan pestisida yang tidak sesuai aturan pada saat proses produksi pertanian (umbi-umbian, sayuran dan buah) sebagai pengendalian hama. Kemudian penggunaan BTP yang tidak sesuai aturan Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk makanan.
Bahan Tambahan Pangan (BTP) digunakan dengan tujuan sebagai berikut diantaranya adalah memberikan warna dan aroma yang lebih menarik, membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah, dan enak di mulut, menjaga masa simpan dan kualitas pangan atau membantu dalam pembuatan, pengolahan, penyiapan, atau penyimpanan makanan. Sehingga diharapkan penambahan BTP dalam pangan akan meningkatkan nilai ekonomis pangan. Di Indonesia regulasi terkait BTP telah ditetapkan, pengaturan terkait golongan, jenis, fungsi, dan ambang batas penggunaan BTP dalam pangan telah diatur dengan jelas.
Siaran ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar masyarakat dapat dengan cermat dalam memilih pangan sehat pangan yang aman, bermutu, dan bergizi seimbang.
The Orange Campus (Aisyah2019)