Banjarbaru (05/01) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB-BNPB)didukung oleh PD IAI (IkatanApoteker Indonesia)  KalSel dan STIKES Borneo Lestari Banjarbaru menyelenggarakan Apoteker Tanggapan Bencana “ Pelatihan Tanggap Darurat dan Manajemen Logistikâ€Â. Salah satu dosen Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin ( Rakhmadhan Niah, M.Farm., Apt) menjadi salah satu peserta dipelatihan tersebut. Hal tersebut bertujuan agar kami sebagai tenaga pendidik bias membekali mahasiswa aktif dalam penanggulangan bencana, yang bias dicerminkan dan diajarkan dalam pelajaran dikampus, khususnya yang terkait penanggulangan bencana. Kegiatan ini juga menjadi bekal dosen untuk member bekal pelatihan kepada mahasiswa Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin ketika mejadi relawan.
Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 05 Januari 2019
bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan BorLes, Kemuning, Banjar Baru Sel., Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan, diikuti sejumlah 30 orang peserta yang berasal dari peserta umum dan apoteker.
Persentasi disampaiakan oleh Hasan Baseri, M.I. Kom., KASUBID LOGISTIK dan S. Dinarja BPBD PROP KALSEL bahwa Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan bagi para peserta dibidang Manajemen Logistik dan
Peralatan.
Pelatihan ini dibuka oleh Kepala BPBD KalSel dan PD IAI Kal Sel dalam sambutannya beliau menyampaikan peningkatan kapasitas pada bidang manajemen logistik dan peralatan pada saat sebelum bencana sangat penting untuk membekali para pelaku Penanggulangan Bencana dalam menjalankan tugas. Kedepan,diharapkan pelatihan dapat disampaikan pada semua pihak yang bergerak pada Penanggulangan Bencana, baik pemerintah, masyarakat umum dan Apoteker.
Pelatihan ini diutamakan untuk menggerakan Apoteker muda dan Masyarakat sebagai relawan saat penanggulangan bencana di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan. Hal tersebut dikarenakan, berdasarkan relawan-relawan yang terfokus dibidang kesehatan, terutama obat-obatan (PelayananKefarmasian) darurat, masih sedikit tenaga kefarmasian yang berperan aktif sebagai relawan tersebut. Pelatihan ini diharapkan menjadi motivasi para tenaga kefarmasian dan masyarakat umum sebagai relawan tanggap bencana. Selain itu, mereka menjadi lebih terbekali sehingga lebih cepat tanggap saat dilapangan. Dengan diselenggarakannya pelatihan ini diharapkan dapat membantu penanggulangan bencana alam dan non alam lebih baik lagi.