Akademik

Siapkan Apoteker 'Siap Tempur', STIKES ISFI Banjarmasin Bedah Kurikulum PSPPA Bersama Stakeholder

23 December 2025 | Intan | 31 kali dilihat


BANJARMASIN | STIKES ISFI NEWS. Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) STIKES ISFI Banjarmasin menggelar kegiatan Peninjauan Kurikulum PSPPA bersama stakeholder pada Selasa (23/12/2025), mulai pukul 14.00 WITA hingga selesai. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, dengan peserta luring di Ruang Audit STIKES ISFI Banjarmasin dan stakeholder yang bergabung secara daring melalui Zoom Meeting.

Kegiatan peninjauan kurikulum ini diikuti oleh pimpinan institusi, dosen PSPPA, tenaga kependidikan, tim pengembang kurikulum, serta sekitar 25 stakeholder dari berbagai wahana praktik, baik secara offline maupun online. Stakeholder yang terlibat berasal dari rumah sakit, apotek, industri kefarmasian, serta dunia kerja yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA).

Peninjauan kurikulum ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen STIKES ISFI Banjarmasin untuk memastikan kurikulum PSPPA yang dikembangkan selaras dengan kebutuhan lapangan, perkembangan regulasi, serta tuntutan kompetensi apoteker profesional. Terlebih, kegiatan ini menjadi langkah strategis setelah terbitnya Surat Keputusan (SK) pembukaan Program Studi PSPPA, sehingga kurikulum yang disusun benar-benar siap diimplementasikan.

Dalam forum diskusi, para stakeholder menyampaikan berbagai masukan konstruktif terkait kesiapan lulusan PSPPA dalam menjalani PKPA. Salah satunya disampaikan oleh perwakilan industri, apt. Nita Kusumaningrum, M.Farm dari PT Dua Niaga Kosmetindo, yang menekankan pentingnya sikap proaktif mahasiswa selama menjalani PKPA.

Menurutnya, mahasiswa PSPPA diharapkan tidak pasif ketika praktik, melainkan aktif bertanya dan terlibat dalam setiap proses kerja. Hal tersebut penting agar lulusan memiliki kemampuan problem solving ketika menghadapi kasus nyata di lapangan. Ia juga menyoroti durasi PKPA di sektor industri yang dinilai masih terbatas.

Durasi PKPA sekitar satu setengah bulan di industri menurut kami masih kurang, karena di industri banyak proses yang bersifat action dan membutuhkan waktu adaptasi. Idealnya bisa diperpanjang menjadi dua bulan agar mahasiswa lebih siap saat terjun ke dunia kerja,” ujarnya.

Masukan lain datang dari apt. Ananda Mellyani Hidayat, S.Farm., M.Farm.Klin dari RSUD Idaman Banjarbaru. Ia menekankan pentingnya pemahaman standar kefarmasian sebagai bekal utama mahasiswa sebelum dan selama menjalani praktik profesi.

Menurutnya, masih ditemukan mahasiswa yang belum memahami standar kefarmasian sesuai wahana praktik. Padahal, standar tersebut menjadi landasan penting agar mahasiswa memiliki arah yang jelas saat berpraktik. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan PKPA perlu disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wahana.

Kegiatan di rumah sakit tentu berbeda dengan apotek. Misalnya, kegiatan swamedikasi di rumah sakit hampir tidak ada, sehingga mahasiswa perlu diarahkan sesuai kebutuhan wahana agar pembelajaran lebih optimal,” jelasnya.

Sementara itu, apt. Rosyana Aryani, S.Farm dari Apotek Kimia Farma Veteran menyampaikan bahwa secara umum kurikulum PSPPA STIKES ISFI Banjarmasin sudah selaras dengan kebutuhan PKPA di lapangan. Namun, ia menekankan pentingnya eksekusi yang konsisten saat implementasi.

Ia menjelaskan bahwa di wahana apotek, mahasiswa PKPA akan melalui tahapan pretest untuk memetakan kemampuan dasar, dilanjutkan dengan penguatan materi, diskusi rutin, serta post-test sebagai evaluasi. Sistem tersebut dinilai efektif untuk memastikan mahasiswa berkembang secara bertahap.

Harapannya, kurikulum yang sudah disusun dengan baik ini terus diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan regulasi. Apalagi ke depan akan ada pembaruan kebijakan yang menyatukan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit, apotek, dan industri,” ujarnya.

Melalui kegiatan peninjauan kurikulum ini, STIKES ISFI Banjarmasin menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan profesi apoteker yang adaptif, relevan, dan berbasis kebutuhan nyata di lapangan. Seluruh masukan stakeholder akan menjadi bahan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum PSPPA, guna mencetak lulusan apoteker yang profesional, kompeten, dan siap berkontribusi dalam sistem pelayanan kesehatan.(wps2025)

info
pendaftaran PSPPA:
https://psppa.stikes-isfi.ac.id/


Berita Lainnya


Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Jangkau Pengunjung Menara Pandang

22 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya

Ibu, Waktu yang Tak Pernah Pergi

22 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya

ISFI Herb Tea, Teh Herbal Berbasis Kulit Jeruk Siam Lokal Resmi Dilaunching

21 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya