Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS di Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
24 March 2016 | Muhammad Amin | 1.265 kali dilihat
Kamis, 24 Maret 2016, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Banjarmasin mengadakan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS ke Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin. Ini merupakan bentuk sosialisasi dari Komisi Penanggulangan Aids. Sosialisasi ini rencananya akan mengunjungi 50 perguruan tinggi untuk diberikan informasi seputar HIV AIDS.
Seperti yang kita ketahui, HIV AIDS sudah menjadi topik hangat juga menakutkan bagi masyarakat Indonesia, apalagi di kota-kota besar yang sudah dicap dengan pasien HIV AIDS tertinggi. Untuk kota Banjarmasin sendiri, diketahui bahwa masyarakat dengan rentang umur 15-30 tahun sudah menderita HIV AIDS. Hal ini membuktikan bahwa pemuda Indonesia bisa saja sudah terjangkit HIV diumur belasan tahun karena gejala HIV AIDS baru dikenali beberapa tahun setelah terjangkit HIV. Oleh karena itu, Sosialisasi ini tidak hanya menjangkau perguruan tinggi tapi juga sekolah menengah pertama dan atas. Acara Sosialisasi ini dilakukan di Aula Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin.
Rangkaian acara sosialisasi ini yaitu, pembagian quesioner sebelum materi, pemberian materi, pembagian quesioner dan terakhir yaitu pemeriksaan HIV gratis bagi peserta sosialisasi. Untuk quesioner, berisi 10 pertanyaan seputar penularan dan pencegahan HIV AIDS. Materi yang dibawakan narasumber sangat menarik, berisi perbedaan HIV dan AIDS, bagaimana HIV menular, data penderita HIV AIDS di Indonesia berdasarkan golongan umur (paling banyak yaitu pada umur antara 20 sampai 29 tahun yaitu 15.305 orang), tahap perkembangan HIV dan gejalanya mulai dari ringan sampai berat, prinsip pencegahan dan sebagainya. Sosialisasi ini di hadiri oleh ± 50 mahasiswa akademi farmasi ISFI Banjarmasin. Yang dengan seksama mengikuti urutan acara sampai dengan selesai
[gallery ids="1014,1017,1018,1019,1015,1016" orderby="rand"]Menurut Dinkes Kota Banjarmasin (P2PL) Perlu ditekankan disini, penyakit ini bukan hanya akibat dari tindakan yang jahat dan buruk sebab bisa aja orang tertular HIV melalui jarum suntik yang tidak steril atau kontak langsung dengan darah pasien HIV. Oleh karena itu perlunya pengetahuan yang benar mengenai HIV/AIDS untuk semua kalangan masyarakat. Sedini mungkin masyarakat Banjarmasin bisa melakukan pemeriksaan deteksi HIV di puskesmas yang ada di Banjarmasin. Saat ini sudah beberapa puskesmas yang menyediakan pemeriksaan HIV diantaranya seperti puskesmas Pekauman, Cempaka Putih, Kelayan Timur, Teluk Dalam dan Banjarmasin Indah. Selain itu, penderita HIV bisa berobat dengan terapi ART. Obat yang diminum ini bisa menekan virus HIV agar tidak berkembang secara progresif. Begitu pula dengan ibu hamil yang positif HIV bisa menjalani prosedur khusus untuk meminimalisasi kemungkinan terburuk. Acara pemberian materi selesai, dilanjutkan sesi pertanyaan oleh mahasiswa.