Review Materi Uji, Tahapan Penting Menuju UKOM 2017
18 July 2017 | Muhammad Amin | 6.304 kali dilihat
Salah satu komponen yang turut berperan dalam menentukan kualitas hasil uji kompetensi adalah kualitas soal. Sadar akan pentingnya memiliki soal yang berkualitas, maka panitia nasional uji kompetensi tenaga kefarmasian, khusunya tenaga teknis kefarmasian melaksanakan Review Materi Uji. Kegiatan review ini berlangsung selama 2 hari (14 dan 15 Juli 2017). Bertempat di Grandwhiz hotel Kelapa Gading Jakarta, kegiatan telaah materi uji menghadirkan nara sumber yang kompeten di bidang uji kompetensi, yakni Ibu Endang W dan ibu Yulherina.
Bertindak selaku reviewer adalah para dosen yang merupakan perwakilan APDFI regional 1 sd 4. Tiap regional diwakili oleh 4 orang (3 dari D3 Farmasi dan 1 dari Anafarma). Disamping itu turut hadir pula kepanitiaan Nasional Ukom yang pada kesempatan tersebut melakukan koordinasi internal dan konsultasi dengan kedua nara sumber.
Uji kompetensi merupakan upaya untuk standarisasi kompetensi tenaga kesehatan dan menguji kompetensi calon lulusan dalam rangka memperoleh sertifikat kompetensi. Demikian penjelasan Ibu Endang W selaku nara sumber yang menyampaikan materinya pada hari pertama. Selanjutnya beliau memaparkan bahwa sebagai bagian integral dan komplementer terhadap ujian institusi, maka Uji Kompetensi harus memenuhi beberapa prinsip dasar assessmentÂÂ. Setidaknya ada 5 prinsip yang harus menjadi acuan dalam ukom ini, yaitu : Valid, Objective, Reliable, Feasible, dan Impact on Learning. Materi uji yang disusun harus pula mengacu pada Standar Kompetensi dan berdasarkan Cetak Biru (Blue print) Uji Kompetensi. Cetak Biru Ukom menjadi salah satu acuan penting dalam penyusunan materi uji, karena pada cetak biru dideskripsikan prioritas kompetensi yang diujikan dan mencerminkan kemampuan praktik profesi.
[gallery ids="6326,6327,6328"]Mendapatkan soal baik yang dapat dijadikan bank soal dan menjadi soal yang akan diujikan pada uji kompetensi tidaklah mudah. Item Review yang dilaksanakan hari ini merupakan tahapan awal untuk mendapatkan soal berkualitas. Tahapan review hari ini merupakan kelanjutan item development yang sudah dilakukan sebelumnya. Tahapan berikutnya adalah Panel Expert Review. Setelah itu didapatkan satu paket soal baik. Namun soal baik ini harus di lakukan tahapan berikutnya yaitu Item Selction Prof Reading, baru kemudian menjadi paket soal yang dibukukan (dalam bentuk cetak atau softcopy). Paket soal inilah yang selanjutnya dijadikan soal untuk Try Out Ukom. Hasil dari soal yang sudah dilakukan TO inilah yang akan disortir menjadi soal "Baik" yakni soal yang mampu dijawab antara 30-70%.
Pada kesempatan tersebut Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin merupakan salah satu institusi yang terpilih di APDFI Regional 3 untuk mengirimkan salah seorang dosennya sebagai reviewer. Dalam hal ini ditugaskan ibu Erna Prihandiwati, SF., M.Farm., Apt. Pada kegiatan sebagai tim reviewer ibu Erna mendapat tugas untuk melakukan review pada kompetensi bidang Farmasi Industri dan Teknologi pembuatan obat. Direktur Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., M.Farm., Apt juga turut hadir bertindak selaku panitia nasional uji kompetensi pada divisi manajemen uji.
Pada hari kedua dipaparkan tentang teknis melakukan telaah soal. Narasumber adalah ibu dr. Yulherina pakar ukom yang berasal dari LPUK Nakes. Telaah soal merupakan kegiatan yang perlu bahkan harus dilakukan untuk mendapatkan soal yang bermutu baik. Menurut beliau seringkali kegiatan ini dianggap remeh oleh penyelenggara pendidikan sehingga kurang diperhatikan. Padahal soal yang tidak ditelaah, akan berpotensi menjadikan ujian tidak valid (false positive atau false negative). Oleh karena itu diperlukan telaah untuk chek and re check tiap soal, sehingga berbagai kesalahan dapat dicegah. Salah satu prinsip dalam melakukan telaah soal adalah bahwa penelaah (reviewer) harus berbeda dengan penulis (writer) soal. Minimal ada 4 syarat bagi seorang reviewer. 1) Berkemampuan menulis soal dengan baik, 2) Berkompeten dalam bidang yang ditelaah, 3) Memiliki komitmen dalam peningkatan kualitas pendidikan, dan 4) Memahami tujuan, proses dan cara melakukan telaah soal.
Selanjutnya dipaparkan langkah dan cara melakukan telaah soal. Langkah pertama adalah membaca dengan lengkap naskah soal hingga pilihan jawaban. Selanjutnya dilakukan penilaian relevansi soal dengan standar kompetensi atau capaian pembelajaran. Jika relevan maka dapat dilanjutkan telaah struktur soal. Jika tidak maka soal direject, proses telaah dilanjutkan ke soal berikutnya. Langkah berikutnya adalah melakukan telaah struktur soal yang meliputi telaah Vignette, Lead in dan Option.
Kesimpulan akhir dari hasil penelaahan adalah Soal Diterima atau Ditolak. Jika soal diterima apakah dengan perbaikan atau tanpa perbaikan. Jika diterima dengan perbaikan apakah perbaikannya dengan mengkonfirmasi ke penulis soal ataukah tanpa konfirmasi. Demikian pula jika soal ditolak, maka disertai keterangan apakah dapat diajukan kembali atau soal itu tidak dapat diajukan kembali.
Peserta selanjutnya mengerjakan secara berkelompok telaah soal dari item development yang sudah dimiliki. Tiap kelompok (ada 6 kelompok) diharapkan dapat menghasilkan setidaknya 50 soal yang telah di review dan layak diajukan pada tahap berikutnya, yaitu Panel Expert Review.
Kegiatan akhirnya ditutup oleh Sekretaris APDFI mewakili ketua yang berhalangan karena ada acara yang bersamaan dengan acara PAFI. (YUGS 2017).
Materi bisa didownload : Teknik Telaah Soal; 20170714 NOTULENSI TELAAH SOAL METODE VIGNET; 20170715 INSTRUMEN REVIEW SOAL Tanggal-tanggal Penting : 31 Juli sd 12 Agustus 2017 : Pendaftaran Peserta Uji Online 01 sd 13 Agustus 2017 : Pembayaran biaya Ukom 14 sd 25 Agustus 2017 : Verifikasi data peserta 01 September 2017 : Penetapan peserta Ukom 04 sd 09 September 2017 : Pencetakan kartu peserta dan Perangkat uji; Verifikasi komponen uji per TUK 13 dan 14 September 2017 : Briefing Pengawas Pusat 16 September 2017 : Pelaksanaan Uji Kompetensi serentak.Lampiran: