Kegiatan Dosen
Objective Structured Clinical Examination (OSCE)
20 May 2017 | Muhammad Amin | 1.866 kali dilihat
Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia melalui Pengurus Daerah IAI Jogja mengadakan acara Objective Structured Clinical Examination (OSCE) khusus untuk dosen di hotel Grand Keisha Yogyakarta tanggal 13-14 mei 2017. Akademi Farmasi mengirimkan 6 dosen untuk mengikuti kegiatan tersebut. Keenam dosen tersebut adalah Erna Prihandiwati, S.F., M.Farm., Apt., Amaliah Wahyuni, S.Si.,M.M., Apt., Aditya Maulana Perdana Putra, M.Sc., Apt., Ratih Pratiwi Sari, M.Sc., Apt., Riza Alfian, M.Sc., Apt., Eka Kumala Sari, M.Farm., Apt, Iwan Hidayat, S.Si.,Apt.
Kegiatan ujian dilaksanakan selama 2 hari meliputi pembekalan 1 hari dan ujian 1 hari. Kompetensi yang diujikan sebanyak 7 macam meliputi asesmen (pilihan obat dan drug therapy problem); menetapkan dan memberikan solusi kebutuhan terapi obat pasien (care plan), compounding meliputi kalkulasi, penimbangan, peracikan, etiket dan apograph; edukasi; informasi obat dan konseling (teknik komunikasi, materi edukasi informasi obat dan konseling); monitoring dan evaluasi (penetapan indikator monitoring, analisis keputusan : efektif, keamanan dan kepatuhan; pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan (penyimpanan : standar penyimpanan, kualitas obat : keputusan terkait kualitas obat); serta perilaku profesional (etika, orofesional behaviour, profesional appearance dan legalitas. Tujuh kompetensi tersebut diujikan dalam 8 station yang meliputi kerja mandiri, dan komunikasi.
Ujian terdiri dari 8 station dimana station 1 (skrining resep), station 2 ( monitoring evaluasi), station 3 ( masalah dan solusi), station 4 (compounding), station 5 (penyimpanan), station 6 ( swamedikasi), station 7 (KIE obat non resep), station 8 (KIE obat resep). Station 1 sd 3 adalah tertulis, station 4 dan 5 adalah menggunakan alat peraga, station 6 sd 8 adalah ujian praktik komunikasi dengan pasien simulasi.
Demikian report dari kami, semoga AKFAR ISFI Banjarmasin semakin berkualitas dengan ditunjang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas sesuai dengan bidang disiplin ilmu masing-masing untuk mendidik dan mencetak lulusan Tenaga Teknis Kefarmasian yang berkompetensi unggul dan handal di bidang farmasi dengan didukung pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi.
ÂÂ
(RNA, ADIT 2017)