Banjarmasin - Penggalakkan dalam menghasilkan karya-karya ilmiah memang sedang dilakukan. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah publikasi di Indonesia.
Salah satu Perguruan Tinggi yang menggalakkan penulisan karya ilmiah tersebut yakni Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin (AKFAR ISFI). Direktur Akfar ISFI, Yugo Susanto, S.Si, M.Pd Apt, Rabu (20/01/2016) menyatakan, tidak semua orang bisa diberikan otak yang cerdas. Sehingga kita bisa menggunakan kemampuan tersebut untuk menulis sebuah paper.
"Makna hidup adalah mengemban kepercayaan Allah. Salah satu amanah kita diberi kelebihan, tidak banyak orang yang diberikan brain seperti kita,†ungkapnya.
Dalam penulisan karya ilmiah, ada baiknya kita juga bisa megajak banyak orang untuk ikut berkontribusi melalui tulisan ilmiahnya. “Ajaklah kawan, jangan menulis sendiri,†imbuhnya. Beliau juga mengatakan inilah saatnya dosen pembimbing akademik berperan serta "Ayo silahkan berperan serta jangan hanya jadi Penonton". Tiap dosen HARUSnya membimbing minimal 1 orang mahasiswa untuk mengirimkan naskah karya tulis.
Beliau juga mewajibkan para wakil direktur bahkan beliau sendiri berjanji akan turut melakukan pembimbingan dalam penulisan paper tesebut.
“Kita ingin dorong agar mereka membuat itu. Agar mereka lebih produktif dan itu bisa dipahami karena metodelogi riset itu baru diajarin di perguruan tinggi. Padahal ini sesuatu yang kalau di negara maju di SMP atau SMA sudah didorong untuk melakukan penelitian tersebut tutupnya dalam sebuah wawancara singkat.
(iwn)