Yogyakarta | STIKES ISFI NEWS. Upaya memperbarui standar kelulusan tenaga teknis kefarmasian memasuki tahap krusial lewat Workshop Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Uji Kompetensi (Ukom) D3 Farmasi yang digelar Tim Ad Hoc Uji Kompetensi Nasional pada 9–10 Desember 2025 di Sleman, Yogyakarta. Melalui serangkaian diskusi teknis bersama perwakilan perguruan tinggi dan Kolegium Farmasi, forum ini merumuskan bagaimana Ukom nasional harus dilaksanakan secara lebih objektif, seragam, dan terukur di seluruh Indonesia.

Workshop ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 4/M/KB/2025 dan HK.01.08/MENKES/948/2025, yang mengatur standar prosedur operasional Ukom bagi pendidikan vokasi dan profesi secara nasional. Dalam forum tersebut, Tim Ad Hoc bertugas menyusun Juknis yang akan menjadi pedoman resmi pelaksanaan Ukom D3 Farmasi di seluruh perguruan tinggi penyelenggara.

STIKES ISFI Banjarmasin turut berperan dalam penyusunan kebijakan nasional ini melalui kehadiran Koordinator Program Studi D3 Farmasi, apt. Eka Kumalasari, M.Farm., yang menjadi salah satu anggota Tim Ad Hoc. Ia ambil bagian dalam pembahasan berbagai aspek teknis, mulai dari telaah butir kompetensi, penyusunan instrumen penilaian, hingga perumusan alur pelaksanaan dan mekanisme Ukom.

Selama dua hari kegiatan, peserta mengikuti rangkaian sesi intensif yang mencakup review standar nilai batas kelulusan, penguatan sistem informasi Ukom, penyelarasan prosedur administratif, serta pembahasan pembiayaan. Setiap sesi dipandu oleh pakar dari Kolegium Farmasi dan narasumber yang berpengalaman dalam pengembangan kurikulum serta asesmen kompetensi di bidang kesehatan.

Kehadiran perwakilan perguruan tinggi dari berbagai daerah membuat diskusi berlangsung dinamis dan komprehensif. Masukan dari institusi pendidikan membantu memastikan bahwa Juknis yang disusun tidak hanya sesuai standar profesi, tetapi juga realistis diterapkan dalam proses pendidikan vokasi di seluruh Indonesia.

Keterlibatan STIKES ISFI Banjarmasin dalam forum nasional ini menjadi bagian dari upaya institusi untuk memperkuat kualitas pendidikan vokasi dan memastikan lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan profesi serta perkembangan dunia kesehatan yang terus bergerak maju.

Pada penutupan kegiatan, Tim Ad Hoc berhasil menghasilkan draf Juknis Ukom D3 Farmasi yang siap disahkan dan digunakan sebagai pedoman nasional. Dokumen ini diharapkan mampu memperkuat tata kelola Ukom sehingga proses asesmen kompetensi berlangsung lebih transparan, terstruktur, serta mampu menghasilkan lulusan teknis kefarmasian yang kompeten dan siap memasuki dunia kerja. (wps2025)


Berita Lainnya


Borneo Impact Developer 2026: 11 Mahasiswa STIKES ISFI Banjarmasin Terpilih

16 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya

Izin Resmi Terbit, Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker STIKES ISFI Siap Dibuka

15 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya

KARSA BERSAMA 2025 Perkuat Kekompakan Mahasiswa Baru STIKES ISFI Banjarmasin

15 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya