Kegiatan Civitas Akademika Pembinaan Spiritual STIKES ISFI News

Jadikan Sabar dan Salat sebagai Penolong: Tausiyah Menguatkan Spiritual Civitas STIKES ISFI Banjarmasin

10 December 2025 | Intan | 64 kali dilihat


Banjarmasin | STIKES ISFI NEWS. Dalam rangka penguatan nilai spiritual dan pembinaan keislaman civitas akademika, STIKES ISFI Banjarmasin menyelenggarakan kegiatan Tausiyah Bulanan bersama Ust. Zulfakar Ali Muhammad Tantawi, Lc., Rabu (10/12/2025), bertempat di Ruang 1 Unit 2 Kampus STIKES ISFI Banjarmasin, Kayutangi. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran dosen dan tenaga kependidikan (tendik).

Tausiyah diawali dengan ungkapan syukur dan shalawat, kemudian dilanjutkan dengan pesan-pesan keimanan yang mendalam bertema “Jadikanlah Sabar dan Salat sebagai Penolongmu”. Ust. Zulfakar menguraikan karakter orang beriman, di antaranya adalah hati yang bergetar ketika disebut nama Allah, bertambahnya keimanan, serta sikap tawakal yang utuh kepada-Nya.

Dalam penyampaiannya, Ust. Zulfakar menegaskan bahwa amalan pertama yang akan dihisab oleh Allah kelak adalah salat. Ia mengingatkan bahwa salat bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan sarana utama untuk menjaga hubungan antara hamba dan Tuhannya. Mengutip firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 153, ia menekankan pentingnya menjadikan sabar dan salat sebagai penolong dalam setiap urusan kehidupan.

Ia juga menyampaikan pesan reflektif bahwa kerja keras tanpa doa merupakan bentuk keangkuhan, sementara doa tanpa usaha hanyalah angan-angan. Menurutnya, salat adalah ruang bagi manusia untuk melepaskan kelelahan batin setelah bergulat dengan urusan dunia sepanjang hari. Ketika hati benar-benar dihadapkan kepada Allah, maka ketenangan akan hadir dengan sendirinya.

Dalam salah satu pesan hikmah yang disampaikan, Ust. Zulfakar mengutip pemikiran Ibn Atha’illah dalam Al-Hikam bahwa tidak ada perkara yang sulit jika Allah turun tangan, dan tidak ada perkara yang menjadi mudah jika dikejar tanpa melibatkan Allah. Ia juga menegaskan bahwa setiap tarikan napas manusia berada dalam ketetapan Allah, sehingga tidak ada satu pun peristiwa hidup yang terlepas dari kehendak-Nya.

Sesi tausiyah dilengkapi dengan tanya jawab interaktif. Salah satu pertanyaan yang dibahas adalah tentang bagaimana meraih kekhusyukan dalam salat. Ust. Zulfakar menjelaskan bahwa khusyuk mencakup tiga unsur, yakni gerakan, bacaan, serta hati dan pikiran. Khusyuk bukan berarti hilangnya seluruh lintasan pikiran dunia, melainkan kemampuan untuk kembali fokus kepada Allah setiap kali pikiran melesat.

Pada bagian penutup kegiatan, Ketua STIKES ISFI Banjarmasin, Erna Prihandiwati, menyampaikan refleksi pribadi yang menguatkan suasana. Ia menuturkan bahwa seiring bertambahnya usia, semakin terasa bahwa setiap persoalan hidup akan menemukan jalan keluarnya ketika dijalani dengan keikhlasan dan melibatkan Allah. “Kita tidak boleh merasa hebat. Ketika solusi datang setelah kita benar-benar ikhlas, di situlah kita belajar bahwa semuanya atas pertolongan Allah,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar nilai-nilai kesabaran, keteguhan iman, dan kedisiplinan dalam salat yang disampaikan dalam tausiyah ini dapat menguatkan karakter dosen dan tenaga kependidikan dalam menjalankan amanah tridarma perguruan tinggi serta pelayanan institusi.

Kegiatan tausiyah bulanan ini menjadi bagian dari komitmen STIKES ISFI Banjarmasin dalam membangun lingkungan akademik yang tidak hanya unggul secara keilmuan, tetapi juga kokoh secara spiritual dan berakhlak. (yugs2025)


Berita Lainnya


Borneo Impact Developer 2026: 11 Mahasiswa STIKES ISFI Banjarmasin Terpilih

16 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya

Izin Resmi Terbit, Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker STIKES ISFI Siap Dibuka

15 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya

KARSA BERSAMA 2025 Perkuat Kekompakan Mahasiswa Baru STIKES ISFI Banjarmasin

15 December 2025 | Intan

Baca Selengkapnya