BERITA

Banjarmasin | STIKES ISFI NEWS. STIKES ISFI Banjarmasin secara resmi membuka kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Mahasiswa yang dilaksanakan pada 13–14 Desember 2025. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa baru serta pegiat organisasi kemahasiswaan sebagai bagian dari upaya kampus dalam menumbuhkan karakter kepemimpinan sejak dini.

Dalam sambutan Ketua STIKES ISFI Banjarmasin yang disampaikan oleh Ketua Senat, ditegaskan bahwa LDK bukan sekadar pelatihan teknis organisasi, melainkan ruang refleksi untuk memahami makna kepemimpinan yang sejati. Menurutnya, kepemimpinan tidak diukur dari seberapa lantang seseorang berbicara atau seberapa cepat tampil di depan, melainkan dari sikap dan nilai yang dipegang.

“Latihan Dasar Kepemimpinan bukan tentang siapa yang paling lantang berbicara atau paling cepat naik ke depan. Kepemimpinan sejati lahir dari kemampuan mendengar, kerendahan hati untuk belajar, dan keberanian untuk bertanggung jawab—bahkan ketika tidak ada yang sedang melihat,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa STIKES ISFI Banjarmasin memandang kepemimpinan sebagai keputusan moral, bukan semata-mata jabatan struktural. Keputusan untuk bersikap jujur, peduli, dan konsisten dalam melayani menjadi fondasi utama yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin, termasuk mahasiswa.

“Di STIKES ISFI Banjarmasin, kami percaya bahwa kepemimpinan bukanlah jabatan, tetapi keputusan moral. Keputusan untuk jujur ketika berbuat curang terasa lebih mudah, dan keputusan untuk tetap melayani meskipun tidak selalu dipuji,” tegasnya.

Dalam konteks pendidikan tinggi, mahasiswa tidak hanya dituntut unggul secara intelektual, tetapi juga kuat secara karakter. Sambutan tersebut menekankan bahwa ilmu tanpa integritas akan kehilangan arah, sementara kecakapan tanpa empati akan kehilangan makna. Oleh karena itu, organisasi kemahasiswaan diposisikan sebagai laboratorium kepemimpinan tempat mahasiswa belajar berproses secara dewasa.

“Organisasi kemahasiswaan adalah tempat saudara belajar berbeda pendapat tanpa saling merendahkan, belajar mengambil keputusan yang mungkin tidak populer, tetapi benar dan berpihak pada kepentingan bersama,” tambahnya.

Ketua STIKES ISFI Banjarmasin juga menegaskan peran kampus yang tidak hanya mencetak lulusan, tetapi menumbuhkan pemimpin. Pemimpin yang kelak berkarya di bidang kesehatan diharapkan tidak hanya bekerja berdasarkan prosedur, tetapi juga mengedepankan nilai kemanusiaan dalam setiap pelayanan.

“Pemimpin yang kita harapkan adalah mereka yang bekerja bukan hanya dengan ijazah, tetapi dengan nurani. Tidak hanya fokus pada prosedur, tetapi juga pada manusia yang sedang membutuhkan pertolongan,” ungkapnya.

Mengakhiri sambutannya, beliau menitipkan harapan besar kepada seluruh peserta LDK agar kegiatan ini tidak berhenti pada seremonial dan sertifikat semata. Mahasiswa diharapkan membawa pulang kesadaran baru tentang peran dan tanggung jawab sebagai calon pemimpin masa depan.

“Mulailah memimpin dari hal-hal kecil: tepat waktu, menepati janji, menghargai sesama, dan menyelesaikan amanah hingga tuntas. Dari situlah kepemimpinan tumbuh, perlahan namun mengakar kuat” pesannya.

Melalui pelaksanaan LDK Mahasiswa 2025 ini, STIKES ISFI Banjarmasin menegaskan komitmennya dalam membina mahasiswa yang berintegritas, berkarakter, dan berorientasi pada pengabdian. Kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi awal lahirnya pemimpin muda yang berani bermimpi besar, tetap membumi, dan siap memberi arti bagi masa depan bangsa. (yugs2025)