BERITA

Banjarmasin | STIKES ISFI NEWS. STIKES ISFI Banjarmasin kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan edukasi kesehatan melalui penyelenggaraan kegiatan Lab Tour. Kali ini giliran peserta didik dari SMK ISFI Banjarmasin yang mendapat kesempata. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung mengenai proses praktikum di dunia laboratorium kesehatan sekaligus memperkenalkan fasilitas kampus sebagai sarana pembelajaran modern dan aplikatif.

Acara dipandu oleh Apt. Farida Istiqamah, M.Farm selaku MC, dan diawali dengan pemaparan materi oleh Kepala Laboratorium, Muhammad Ma’ruf, M.Farm. Dalam penjelasannya, beliau memaparkan peran penting laboratorium dalam pendidikan tenaga kesehatan, termasuk fungsi dan fasilitas yang digunakan untuk menunjang kegiatan praktikum. Beliau juga menekankan pentingnya mematuhi aturan keselamatan seperti penggunaan jas laboratorium, masker, dan alat pelindung diri lainnya, menjaga kebersihan area kerja, serta mengikuti instruksi laboran selama kegiatan berlangsung. Setelah pembukaan, peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Kelompok A dan Kelompok B, yang kemudian mengikuti sesi praktikum secara bergantian di Laboratorium Biologi dan Laboratorium Teknologi Farmasi.

Di Laboratorium Biologi, materi disampaikan oleh Apt. Senya Puteri Amalia, M.Farm dan didampingi oleh laboran Apt. Rahmi Rizkia, S.Farm bersama mahasiswa STIKES ISFI Banjarmasin. Sesi dimulai dengan pengenalan dasar biologi dan mikrobiologi, mencakup penjelasan mengenai mikroorganisme seperti jamur, virus, dan bakteri. Bakteri dipilih sebagai objek praktik karena memiliki risiko yang lebih rendah bagi peserta pemula.

Pada sesi praktikum, peserta mempelajari dua teknik utama, yaitu teknik inokulasi bakteri dan pewarnaan gram. Teknik inokulasi bertujuan menumbuhkan serta memindahkan bakteri dari media lama ke media baru. Peserta mempraktikkan pemindahan bakteri dari tabung reaksi ke cawan petri menggunakan ose, alat berbentuk kawat yang harus disterilkan dengan cara dipanaskan di atas api bunsen.

Selanjutnya, peserta mempelajari teknik pewarnaan gram untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negatif menggunakan rangkaian larutan Gram A hingga Gram D. Pada sesi ini digunakan dua jenis bakteri, yaitu Escherichia coli (E.coli)—bakteri gram negatif yang dikenal sebagai salah satu penyebab diare—dan Staphylococcus aureus, yaitu bakteri gram positif yang umumnya ditemukan pada kulit manusia dan dapat menyebabkan infeksi seperti bisul, impetigo, hingga infeksi luka apabila masuk ke dalam jaringan.

Sementara itu, di Laboratorium Teknologi Farmasi, materi disampaikan oleh Apt. Nur Ainah, M.Farm dengan pendampingan laboran Apt. Noor Khalida Apriliani, S.Farm serta mahasiswa STIKES ISFI Banjarmasin. Materi diawali dengan penjelasan mengenai teknologi farmasi, yang mencakup proses penelitian, pembuatan, hingga pengujian berbagai bentuk sediaan farmasi seperti obat dan skincare. Peserta diperkenalkan dengan pentingnya komputerisasi laboratorium, penggunaan alat, serta modifikasi formula dalam mengembangkan suatu sediaan.

Pada bagian praktik, peserta diajak membuat sediaan emulsi menggunakan bahan dasar seperti PGA, air, dan minyak VCO. Peserta juga mempelajari peran surfaktan sebagai penghubung untuk menyatukan minyak dan air agar membentuk emulsi yang stabil. Setelah sediaan selesai dibuat, dilakukan evaluasi menggunakan viskometer untuk mengukur viskositas dan pH meter untuk mengukur tingkat keasaman. Dijelaskan bahwa pH ideal berada pada rentang 6 hingga 7, sedangkan sediaan dengan pH lebih dari 7 maka pH tersebut di nyatakan tidak stabil.

Kegiatan Lab Tour ini memberikan kesempatan berharga bagi siswa SMK ISFI untuk merasakan langsung proses praktikum layaknya mahasiswa kesehatan. Selain menambah wawasan, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat peserta terhadap dunia kesehatan serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya praktik laboratorium dalam dunia akademik maupun profesional.(Intan2025)