Kegiatan Dosen

Cegah Virus Corona, ISFI Bagikan 2000 botol Hand Sanitizer

20 March 2020 | Aisyah | 430 kali dilihat


    Ditengah pencegahan penyebaran virus corona, hand sanitizer jadi langka di Kota Banjarmasin. Jika pun ada dipastikan harga meningkat dari biasa. Kondisi demikian sudah sewajarnya membuat masyarakat jengkel. Kelangkaan tersebut mendorong Akademi Farmasi (Akfar) Insan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) Banjarmasin membagikan hand sanitizer secara gratis. Noverda menerangkan cairan pembersih tangan yang diedarkan ini merupakan hasil produksi ISFI Banjarmasin. Racikan hingga pembagian tersebut juga sebagai bentuk kepedulian di tengah kelangkaan hand sanitizer akibat pandemi virus Corona atau COVID-19. Namun produk yang dikembangkan institusi farmasi ini tidak untuk dijual belikan. Hanya untuk dikalangan kampus. Jika masyarakat atau lembaga lain berkeinginan memproduksi hand sanitizer, ISFI Banjarmasin bersedia menjalin kerja sama dengan mereka. Produksi tergantung permintaan dari masyarakat itu sendiri. Demikian wujud dalam upaya pengabdian ISFI Banjarmasin kepada masyarakat. “Nanti kami secara rutin menyalurkan hand sanitizer ke tempat-tempat umum. Bantuan ini secara cuma-cuma,” terangnya. Hesti Febriana selaku BEM Akfar ISFI Banjarmasin menerangkan pembagian hand sanitizer ini ditujukan untuk meedukasi masyarakat membangun kepedulian atas mewabahnya virus corona. Untuk bahan baku, Akfar ISFI Banjarmasin tidak kesulitan. Selama ini, bahan baku tersebut memang sudah tersedia untuk kegiatan praktikum. Hanya saja kesulitan terbesar adalah memperoleh botol kemasan produk. “Produk antiseptik yang kami racik ada dua yakni gel dan spray. Dan yang dibagikan sekarang adalah spray,” timpalnya.

Berita Lainnya


Halal bihal seluruh yayasan pembangunan insan farmasi indonesia Banjarmasin

24 April 2024 | Eka Kumalasari

Baca Selengkapnya

Penandatangan kerjasama antara LLDIKTI Wilayah XI dengan STIKES ISFI Banjarmasin

23 April 2024 | Eka Kumalasari

Baca Selengkapnya

Liburan bersama "meningkatkan kebersamaan dan empati untuk prestasi kampus"

01 March 2024 | Eka Kumalasari

Baca Selengkapnya